Kisah Peserta BPJS Kesehatan, Modal NIK Dapat Layanan Kesehatan Gratis

2 hours ago 1
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan kepada peserta JKN melalui beragam inovasi yang dihadirkannya. Kini untuk mengakses layanan kesehatan, peserta JKN sudah dapat menggunakan NIK sebagai identitas peserta yang sah pengganti Kartu BPJS Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Adi Gusni (68) yang merasa sangat dimudahkan dengan penggunaan NIK sebagai identitas tunggal peserta JKN.

"Saat itu saya merasa tidak enak badan dan saya memutuskan untuk berobat ke Puskesmas Malalak. Ketika sampai di Puskesmas, petugas administrasi hanya meminta saya untuk menunjukkan NIK yang ada pada KTP. Proses registrasi tersebut sangat cepat dan kemudian saya langsung diarahkan oleh petugas ke ruang tunggu sebelum menemui dokter puskesmas," kata Adi dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi yang merupakan warga Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam ini bercerita mengenai kemudahan yang dirasakan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Selama saya menggunakan JKN, saya selalu dilayani dengan baik oleh petugas, baik itu di faskes tingkat pertama hingga tingkat lanjut, semuanya sama-sama baik," tuturnya.

Dia pun memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan atas kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan. Dia juga merasakan transformasi mutu layanan terhadap peserta JKN semakin baik.

"Saya sangat tidak menyangka, hanya dengan KTP saja kita sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang kita butuhkan. Sebelumnya, kita harus membawa kartu BPJS Kesehatan dan saya rasa itu sudah cukup mudah," ungkapnya.

"Akan tetapi, sekarang masyarakat semakin dipermudah oleh BPJS Kesehatan dengan KTP saja. Terima kasih BPJS Kesehatan atas kemudahan yang telah diberikan kepada kami," sambungnya.

Adi yang menjadi peserta JKN sejak tahun 2020 mengungkapkan bahwa ia sangat bersyukur menjadi peserta JKN. Menurutnya, Program JKN telah memberikannya perlindungan kesehatan yang berkualitas. Dia pun tidak khawatir lagi terkait dengan biaya pengobatan kalau berobat di fasilitas kesehatan.

"Pada tahun 2020 saat masa pandemi COVID-19, saya memutuskan untuk mendaftar dan menjadi peserta JKN. Saya rasa kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mahal dari segalanya apalagi di usia yang sudah tergolong rentan terkena penyakit ini," jelasnya.

"Saya yakin Program JKN dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat, termasuk saya. Hal tersebut terbukti ketika saya berobat di puskesmas maupun rumah sakit. Saya tidak pernah dikenakan biaya sama sekali," tambah Adi.

Selain kemudahan dalam mendapatkan pelayanan yang didapatkan, Adi turur mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan telah berjasa dalam membantu seluruh pembiayaan yang dijalaninya ketika operasi pada bagian ginjal pada 2020 silam.

"Pada tahun 2020, saya harus melakukan operasi ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar. Awalnya saya khawatir akan berapa banyak uang yang nantinya saya keluarkan. Tetapi, akhirnya saya tetap memutuskan untuk dioperasi karena memang sesuai dengan saran dari dokter yang bersangkutan. Pasca operasi saya juga harus dirawat selama satu minggu," jelasnya.

"Namun syukur alhamdulillah, petugas rumah sakit mengatakan saya tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali karena BPJS Kesehatan telah menanggungnya. Saya tidak dapat membayangkan berapa banyak yang akan saya keluarkan jika saya tidak menjadi peserta JKN. Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan atas bantuannya," sambungnya.

Adi menuturkan kesannya mengenai prinsip gotong royong yang diusung oleh BPJS Kesehatan demi keberlanjutan Program JKN.

"Melalui prinsip gotong royong, berarti semua yang sakit akan dibantu oleh yang sehat. Saya yang turut sakit kala itu tentu juga ikut dijamin oleh iuran orang-orang yang sehat dan saya sangat setuju dengan prinsip tersebut," pungkasnya.

(akn/ega)

Read Entire Article