Jakarta -
Menpora Dito Ariotedjo akan melaporkan adanya dugaan penyelewengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatra Utara.
Hal itu, kata Menpora, rencananya akan disampaikan ke Kejaksaan Agung dan Bareskrim pada hari Rabu (11/9/2024), menyusul adanya laporan yang diterima oleh pihaknya.
"Hari ini kami proses resmi ke Kejaksaan dan Bareskrim terkait dugaan atau potensi penyelewengan penyelenggaraan PON di daerah Sumut dan Aceh. Setelah adanya laporan-laporan, kami mohon pendampingan Kejaksaan dan Bareskrim," kata Menpora Dito melalui pesan singkat yang diterima detikSport.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PON 2024 resmi dimulai pada Senin (9/9/2024) di Aceh. Pesta olahraga terbesar di Indonesia itu akan bergulir hingga 20 September mendatang dengan 65 cabor yang dipertandingkan.
Ada beberapa cabor yang sudah lebih dulu dipertandingkan sebelum ajang olahraga multievent empat tahunan itu resmi dibuka seperti senam, sepakbola, basket, lantaran waktunya yang memang panjang.
Namun, perjalanan PON kali ini menyimpan banyak masalah. Dari yang disampaikan Dito, dimulai dari venue, penyediaan konsumsi, hingga berbagai variabel lainnya.
"Maka itu, kami minta agar ada pendampingan langsung dari Kejaksaan dan Bareskrim," tutur Menpora berusia 33 tahun tersebut.
Sebelumnya, Menpora Dito juga telah meminta semua pihak agar menyampaikan jika ada keluhan terkait penyelenggaraan PON 2024.
"Kemarin saya sudah membuka ruang, silakan jika ada keluhan bisa langsung ke kami dan pastinya ini hal yang kompleks. Kami sudah konsultasi dengan Pak Reda Manthovani (Jaksa Agung Muda bidang Intelijen) dan Andi Herman, kami akan memohon secara resmi, melihat, dan memonitoring pengelolaan baik yang dilakukan oleh dana dari pusat dan APBD terkait persiapan PON," ujarnya.
"Nanti memang ada yang kurang, dirasa ada dugaan, kami akan tegas melaporkan tindakan karena PON ini berlangsung hingga 20 September. Tetap harapannya PON berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kita harapkan," kata Dito.
(mcy/krs)