Jakarta -
PT Astra International Tbk membahas beberapa langkah terukur dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, Salah satu program yang dijalankan oleh Astra adalah penerapan Green Energy di beberapa lini perusahaannya.
Hal ini disampaikan oleh Manager Decarbonization Astra Bima Krida Pamungkas dalam Talkshow Inspiratif Festival LIKE 2. Bima mengatakan berkat program tersebut, Astra dapat menghemat ongkos produksi hingga Rp 230 M di tahun 2023.
Selain itu, dalam acara yang mengusung tema '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas', Bima menyebut Astra juga mampu menghemat energi hingga 2.406 terajoule.
"Jadi cost efficiency akibat kita melakukan program Astra Green Energy melalui upaya konservasi dan efisiensi energi itu di angka Rp 230 M. Itu berdasarkan data Desember 2023," ungkap Bima dalam talkshow di Festival LIKE 2, Sabtu (10/8/2024).
Berkat program ini juga, Astra mampu melakukan pengurangan emisi hingga 280.367 ton CO2. Program ini pun sudah diimplementasikan di 52 perusahaan grup Astra dengan 104 pemasangan yang telah dilakukan.
Apa yang dilakukan oleh Astra ini juga sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30% di tahun 2030 yang ada di dalam program Astra 2030 Sustainability Aspiration. Adapun saat ini Astra sudah mencapai 13,96% penurunan emisi di 2023.
Dalam, Astra 2030 Sustainability Aspirations, Astra memadukan fokusnya pada masyarakat dengan fokus pada iklim dan planet agar mampu berkontribusi dalam memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia serta mendukung kesejahteraan sosial masyarakat yang inklusif.
"Kami melakukan banyak upaya salah satunya melakukan instalasi solar PV di perusahaan, sehingga solar PV yang sudah kami pasang di internal perusahaan grup Astra yaitu sebesar 24,65 MWp. Ini juga turut menurunkan emisi gas rumah kaca di grup Astra," tutur Bima.
Astra tak lupa melakukan pengembangan alternatif energi baru berbasis biomethane yang dilakukan oleh Astra Agro Lestari dan pengembangan waste to energy di Legok Nangka oleh Energia Prima Nusantara. Pengembangan investasi ramah lingkungan juga dilakukan Astra melalui United Tractors seperti Geothermal, Hydroprower, serta bisnis nikel untuk mendukung ekosistem EV di Indonesia.
"Investasi Geothermal di Sumatera Selatan sebesar 2×49 MW, sedangkan Mini Hydro Project sebesar 42 MW" ungkap Bima
Sebagai informasi, dalam ajang Festival LIKE 2 Astra menghadirkan instalasi transisi menuju perusahaan yang lebih berkelanjutan diterapkan pada tujuh lini bisnis Astra. Di antaranya adalah dua produk dari Grup Astra yaitu Charging Station Astra Otopower yang merupakan bagian dari Astra Otoparts, serta Solar Panel dari Energia Prima Nusantara yang merupakan perusahaan di bawah naungan United Tractors.
Dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Astra melalui Astra Otoparts meluncurkan Astra Otopower sebagai jaringan pengisian daya kendaraan listrik. Saat ini setidaknya telah ada 37 unit mesin pengisi daya untuk digunakan oleh publik yang tersebar di 32 lokasi di Pulau Jawa, seperti di gedung perkantoran, hunian, tempat peristirahatan jalan tol, dan di beberapa lokasi lain.'
(anl/ega)