Segarnya Menghirup Oksigen Bebas di Taman Meruni Baturraden

Banyumas -

Berwisata ke tempat yang sejuk dan segar dan kaya oksigen menjadi salah satu hobi saya. Karenanya, ketika saya berkunjung ke Purwokerto Jawa Tengah, saya segera mencari rekomendasi tempat untuk berlibur sekaligus mencari kesegaran.

Dari sekian tempat wisata yang ada di Kota Satria tersebut, pilihan pun jatuh ke Taman Meruni. Taman ini masih berada dalam satu kompleks dengan wana wisata Baturaden.

Untuk menuju ke sana, saya menggunakan transportasi umum karena lokasinya yang mudah dijangkau dan sekaligus mengurangi polusi udara. Dari daerah kampus Universitas Jendral Soedirman (Unsoed), saya menuju Halte Trans Banyumas untuk naik bus Koridor 2 dari arah Notog.

Untunglah, bus ini lewat setiap 15 menit sekali sehingga saya tak perlu menunggu lama. Bus ini nantinya akan berhenti di Terminal Baturraden. Sementara perjalanan dari daerah Kampus Unsoed ke Terminal Baturraden memakan waktu sekitar 20 menit.

Nah, sesampainya di Terminal Baturraden, ternyata saya harus oper angkot berwarna hijau. Tak perlu risau karena angkot ini juga tak perlu ngetem lama. Hanya perlu membayar biaya 5.000 rupiah untuk bisa sampai di depan pintu masuk Taman Meruni.

Saat saya sudah berada di pintu masuk, ternyata suasana masih sepi. Saya segera membeli tiket Rp 10 ribu rupiah untuk bisa menikmati aneka fasilitas di dalamnya.

Baru saja masuk, saya langsung takjub dengan suasana yang terpampang nyata di depan saya. Deretan pohon pinus yang rindang, suara gemericik air sungai yang mengalir, dan suara burung berkicau memenuhi telinga saya. Hembusan angin yang sepoi-sepoi juga membuat saya merasa segar.

Saat melangkahkan kaki ke area padang rumput, tiba-tiba saya dihampiri oleh salah seorang petugas Taman Meruni. Ternyata beliau mempersilakan saya untuk memilih tenda mana yang ingin saya gunakan.

Saya baru mengerti bahwa pengunjung boleh bersantai di tenda yang telah dipasang. Tenda ini bisa dinikmati secara gratis. Jika ingin menginap, baru dikenakan tarif 150 ribu rupiah per tenda. Tentunya saya tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Sembari selonjoran di dalam tenda, saya merasakan kesegaran oksigen sambil mendendangkan lagu milik AT Mahmud berjudul Hati Gembira.

"Udara cerah...berlangit biru.... Ingin aku bersenang-senang bersamamu..." Segar dan bahagia sekali bisa menikmati anugerah oksigen di Taman Meruni.

Saya juga melihat beberapa pengunjung yang baru datang berbaring di atas hammock yang terpasang diantara pohon pinus. Ada juga yang bercengkerama di dalam gazebo yang berada di tepi sungai.

Tiba-tiba, saya juga ingin menuju ke sana karena tertarik dengan gemericik air yang mengalir. Sesampainya di sana, saya kaget karena ada charger listrik yang bisa digunakan untuk mengisi daya ponsel. Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan mulai mengisi daya ponsel saya. Sejenak menjauh dari ponsel dan menikmati pemandangan yang tersaji di depan saya adalah pilihan tepat.

Pemandangan tersebut berupa aliran sungai dan jembatan yang menghubungkan beberapa daerah di Baturraden. Di atasnya, tampak vila-vila berjajar rapi yang mirip suasana pegunungan di Eropa. Perpaduan pemandangan yang indah dan sejuknya Udara membuat kebahagiaan saya meningkat.

Stres yang saya rasakan bisa mereda dan semangat saya kembali bangkit. Saya memang gemar mencari tempat mencari tempat teduh dan nyaman semacam Taman Meruni ini.

Sambil menikmati apa yang tersaji di depan saya, tiba-tiba datang lagi sebuah rombongan keluarga yang membawa anak mereka. Saya mengamati dari kejauhan tingkah polah anak-anak itu yang segera berlarian menuju beberapa mainan yang tersedia di sana. Mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, dan perosotan. Asyik sekali melihat mereka bermain sambal menikmati udara segar.

Asupan oksigen yang baik memang sangat diperlukan bagi tubuh sedari kecil untuk memperlancar metabolisme dan mencegah berbagai penyakit. Saya pun merasa betah di tempat yang sesegar Taman Meruni Purwokerto ini.

(wkn/wkn)