Jakarta -
Pengunjung restoran ini kecewa setelah pegawai tetap menagihnya biaya makan. Padahal anaknya sedang merenggang nyawa karena alergi makanan saat makan di sana.
Alergi makanan kerap dianggap sebagai kondisi kesehatan yang sepele padahal bisa berakibat fatal bahkan hingga meninggal dunia. Seperti yang dialami remaja bernama Lily King asal Inggris ini, saat makan di Maya Restaurant And Lounge di Rabat, Maroko.
Dilansir dari DailyMailUK (06/08), remaja berusia 18 tahun ini saat itu sedang makan dengan sang ibu, Aicha untuk merayakan nilai bagusnya saat kuliah semester pertama di University of Exeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aicha menjelaskan bahwa ia sudah berpesan ke pelayan di resto tersebut bahwa putrinya memiliki alergi pada olahan susu, ikan, seafood, biji wijen hingga kacang.
Resto Ini Tetap Tagih Biaya Makan ke Pengunjung yang Sedang Sekarat Foto: Site News
Selama ini reaksi alergi Lily terhadap makanan memang tidak parah. Tapi setelah menyantap chicken chips di restoran tersebut, Lily langsung mengalami reaksi alergi dari muntah-muntah sampai kesulitan bernafas.
"Ia merasakan tenggorokannya sangat gatal kemudian sakit, setelah itu perutnya keram dan kesulitan bernafas. Ia sudah terbiasa menggunakan pengobatan Epi-pen yang dibawanya setiap saat," jelas sang ayah, King.
Akan tetapi ketika Lily berlari ke luar resto untuk muntah, dan dalam keadaan panik karena tidak bisa bernafas, sang ibu malah ditahan oleh pihak restoran yang meminta agar sang ibu membayar tagihan makan dulu. Padahal sang ibu berniat untuk memberikan pertolongan pertama dengan menyuntikan Epi-Pen ke Lily.
Resto Ini Tetap Tagih Biaya Makan ke Pengunjung yang Sedang Sekarat Foto: Site News
"Pegawai resto bilang bahwa mereka tidak bisa meninggalkan tempat itu sebelum membayar bon makanan," lanjut King.
Karena sang ibu harus membayar bon makanan mereka, membuat Lily telat mendapatkan penanganan hingga akhirnya nyawa Lily tak tertolong dan meninggal dunia.
Lily sempat mengalami serangan jantung saat perjalanan ke rumah sakit terdekat. Ia sempat dirawat selama tiga hari dalam keadaan otak yang tak berfungsi, membuat pihak keluarga memutuskan untuk melepaskannya.
"Anak tunggal saya, meninggal dunia di bahu saya. Dia bilang bahwa dia mencintai saya dan mengucapkan selamat tinggal sebelum menghembuskan nafas terakhirnya," kenang Aicha.
Resto Ini Tetap Tagih Biaya Makan ke Pengunjung yang Sedang Sekarat Foto: Site News
"Padahal saya sudah menjelaskan secara perlahan ke pegawai di sana, kalau anak saya ini punya alergi dan mereka harus berhati-hati dalam menyiapkan makanannya," jelas Aicha yang masih berduka.
Keluarga King sendiri tidak menuntut pihak restoran, melainkan lebih fokus menggalang dana untuk anak-anak yang memiliki kondisi alergi makanan serupa demi menghormati putri mereka.
(sob/odi)