Paris -
China harus puas jadi runner-up Olimpiade 2024. Margin-margin tipis gagalkan mereka jadi juara, termasuk kekalahan 0,02 detik dari Indonesia di panjat tebing.
Kontingen China mengakhiri Olimpiade Paris 2024 di posisi kedua klasemen. RRC harus mengakui keunggulan Amerika Serikat yang keluar sebagai juara umum.
Dalam perolehan emas, China dan AS sama-sama meraih 40 medali. Negeri Paman Sam mengungguli lawannya itu di medali-medali lainnya (44 perak dan 42 perunggu berbanding 27 perak dan 24 perunggu milik RRC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga final basket putri menjadi penentu juara AS di Olimpiade. AS menang dengan skor tipis 67-66 atas tuan rumah Prancis, Minggu (11/8/2024) malam WIB.
Skor akhir sedianya bisa berimbang 67-67 ketika pemain Prancis, Williams, melepaskan bola tembakan three points dan masuk. Namun, kakinya menginjak garis kotak sehingga tak dihitung tiga angka.
Selisih keunggulan satu poin AS dari Prancis menggagalkan China meraih juara umum Olimpiade 2024. Jika ditarik lebih jauh, margin paling tipis China dari juara umum di Paris hanya berjarak sepersekian detik.
Ya, momen itu didapat di final panjat tebing speed putra. China harus puas meraih medali perak setelah kalah dari wakil Indonesia, Veddriq Leonardo.
Wakil China, Wu Peng, merebut perak dengan catatan waktu 4,77 detik. Veddriq Leonardo berhak atas emas dengan torehan 4,75 detik alias berbeda 0,02 detik dari lawannya itu.
China pun harus mengubur mimpi mereka menjadi juara umum Olimpiade. Kali terakhir RRC merajai klasemen akhir pentas olahraga dunia yakni Beijing 2008 sebagai tuan rumah.
(bay/raw)