Jakarta -
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang sering dikonsumsi. Makanan satu ini mengandung banyak nutrisi yang penting untuk tubuh, seperti vitamin dan folat.
Namun, beberapa orang mungkin menghindari konsumsi telur karena takut meningkatkan kadar kolesterol. Lantas, bagaimana faktanya?
Anggota kelompok kerja nutrisi dan gaya hidup American College of Cardiology, Dr James O'Keefe, mengatakan semua penelitian terbaru menyebutkan bahwa telur tidak akan memperburuk kadar kolesterol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telur adalah sumber protein dan nutrisi yang sehat, dan Anda dapat menikmatinya dalam jumlah yang tidak berlebihan," kata Dr O'Keefe yang juga seorang direktur kardiologi preventif di Saint Luke's Mid America Heart Institute di Kansas City, Missouri.
Mengonsumsi telur dalam jumlah sedang, sekitar 4 hingga 6 butir telur per minggu terbilang aman, bahkan untuk pengidap kolesterol tinggi. Penelitian menunjukkan orang yang makan telur dalam jumlah sedang tidak menunjukkan peningkatan kadar kolesterol dibandingkan dengan mereka yang menghilangkan telur sama sekali dari pola makannya.
Kuncinya adalah makan telur secukupnya.
Kadar kolesterol tinggi dapat dipicu karena mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Selain itu, makanan pendamping telur, seperti bacon, sosis, dan ham, lebih berisiko meningkatkan kolesterol tinggi daripada telur itu sendiri.
Lalu, cara memasak telur juga dapat mempengaruhi tingkat kolesterol. Telur yang diolah dengan cara digoreng menggunakan minyak atau mentega justru lebih berisiko dalam meningkatkan penyakit jantung daripada telur yang direbus.
Di sisi lain, mengkonsumsi satu telur per hari tidak dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Menurut laporan studi tahun 2019, risiko serangan jantung akibat konsumsi telur juga lebih rendah.
Apakah boleh makan telur setiap hari?
Telur mengandung delapan nutrisi yang penting, di antaranya protein, lemak sehat, dan antioksidan. Ahli diet Natalie Rizzo juga menyebut telur sebagai satu-satunya sumber makanan alami yang mengandung vitamin D.
Makanan satu ini juga merupakan sumber kolin yang baik dan penting untuk fungsi otak, hati, otot, metabolisme tubuh, dan komposisi membran sel.
Protein dalam telur membantu orang merasa kenyang dan dapat mencegah orang mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat yang tidak sehat, seperti gula tambahan dan karbohidrat olahan dalam makanan cepat saji.
"Mengonsumsi lebih banyak protein juga penting karena orang kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia, dan telur merupakan cara yang murah dan praktis untuk menambah protein dalam makanan," terang Dr O'Keefe.
O'Keefe menyebut mengonsumsi dua telur sehari, enam hari seminggu sebagai jumlah yang wajar. Ia berusaha mencari telur yang diperkaya omega-3, karena menurutnya telur tersebut merupakan nutrisi penting untuk kesehatan kardiovaskular.
"Saya pribadi suka telur dan mungkin makan sedikitnya 14 butir telur seminggu. Tetapi, saya membuang setidaknya setengah dari kuning telurnya karena di situlah semua kolesterol berada," jelas Dr O'Keefe.
"Jika Anda menderita diabetes atau penyakit jantung, saya menyarankan untuk membatasinya hingga lima kuning telur seminggu. Tetapi, Anda dapat mengonsumsi putih telur sebanyak yang Anda inginkan karena sama sekali tidak berbahaya," sambungnya.
(sao/kna)