Agrigento -
Pulau cantik Sisilia di Italia memiliki buah tangan unik, yakni benda-benda bernuansa mafia. Itu dulu, kini pernak-pernik mafia dilarang dijual di sana.
Mulai dari magnet, kaos, botol minuman hingga pembuka botol berbau mafia laris manis diburu turis. Kini suvenir tersebut sudah tidak bisa dijual lagi.
Mengutip Euronews, Kamis (29/8/2024) Wali Kota Agrigento Francesco Micciche menyatakan kebijakan itu merupakan cara untuk membuat citra Agrigento dan Sisilia di mata internasional menjadi lebih baik. Micciche akan menindak tegas organisasi kriminal yang melanggar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat bahwa penjualan produk semacam itu di wilayah Agrigento mempermalukan masyarakat setempat yang telah berkomitmen menyebarkan budaya legalitas selama bertahun-tahun, saya memerintahkan pelarangan penjualan segala jenis suvenir yang memuji atau merujuk dengan cara dan bentuk apapun kepada mafia serta kejahatan terorganisasi," kata Micciche.
Tema mafia memang begitu lumrah ditemukan dalam bentuk suvenir di wilayah tersebut. Bahkan, dalam pakaian tradisional Sisilia terdapat simbol-simbol memegang senjata laras pendek yang dikenal sebagai 'lupara'.
Larangan suvenir bertema mafia itu diharapkan mampu mengubah cara pandang wisatawan kepada kota tersebut. Itu juga sebagai penanda bahwa aktivitas organisasi kriminal adalah hal yang tidak dapat ditoleransi oleh otoritas setempat.
Karena mafia di wilayah Sisilia saat ini masih beroperasi dan terlibat dalam beberapa kegiatan kriminal semisal pemerasan, perdagangan narkoba, juga penculikan.
Kepolisian setempat juga sudah diberikan kewenangan untuk memeriksa toko-toko suvenir di wilayah itu. Kepolisian juga dapat memberikan denda jika ditemukan suvenir bertema mafia.
Hingga kini belum ada nominal pasti berapa denda yang harus dikeluarkan jika terjadi pelanggaran.
Bersih-bersih suvenir bertema mafia itu dilakukan setelah Agrigento menjadi ibu kota kebudayaan Italia mulai tahun depan.
Langkah yang diambil Micciche itu juga agar Sisilia mampu meningkatkan kekayaan budayanya dan menghapus warisan mafia. Dewan kota mengatakan program budaya akan mencakup 44 proyek baru yang mengeksplorasi hubungan manusia dengan alam.
Salah satunya adalah acara konser trio pop opera Italia II Volo di Valley of the Temples. Wisatawan berbondong-bondong untuk datang ke situs yang telah diakui oleh UNESCO itu. Valley of the Temples adalah sisa-sisa arkeologi di Sisilia yang dahulu sempat menjadi koloni Yunani Kuno di abad ke-6 dan 5 SM.
Kota Agrigento merupakan contoh nyata dari peninggalan-peninggalan arsitektur kuno, abad pertengahan dan modern. Selain itu, juga terdapat museum arkeologi yang vital dan seru untuk dikunjungi.
(wsw/fem)