Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily, berharap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal partai beringin itu dapat digelar bulan ini.
Hal tersebut, terutama menyusul kosongnya posisi Ketum Golkar usai ditinggalkan Airlangga Hartarto per Sabtu malam (10/8).
“(Munaslub) mudah-mudahan bisa dilakukan dalam bulan ini, karena kita memerlukan satu kepemimpinan yang definitif,” kata Ace, saat dihubungi wartawan, Senin (12/8).
Meski begitu, Ace mengatakan bahwa mundurnya Airlangga dari kursi ketua umum tak berdampak signifikan bagi kebijakan-kebijakan partai. Termasuk, pada urusan rekomendasi yang telah diberikan kepada Dedi Mulyadi untuk maju Pilkada Jabar.
“Saya kira apa yang sudah direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar terkait dengan calon kepala daerah insyaallah tidak akan mengganggu rekomendasi tersebut,” kata Ketua DPD Golkar Jabar itu.
“Jadi untuk Pilgub Jabar kita tetap mendorong Pak Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat dan Wakilnya masih harus dibahas,” ujarnya.
Sebelumnya, Golkar akan menggelar rapat pleno guna menentukan pelaksana tugas (plt) pengganti Airlangga. Rapat itu kabarnya bakal digelar pada 13 Agustus mendatang.
Langkah tersebut merupakan mekanisme yang tercatat pada AD/ART partai Golkar. Bahwa pengunduran ketua umum harus disampaikan pada rapat pleno.
Setelah surat pengunduran diri diterima rapat pleno, mereka pun akan membahas dan memutuskan siapa yang bakal jadi pelaksana tugas (Plt).
"Selasa rencananya (rapat pleno), paling lama Selasa," ujar Doli kepada wartawan di Widya Chandra, Minggu (11/8).
Setelah itu, barulah akan ditentukan kapan Munaslub akan digelar. Posisi Plt Ketum Golkar akan berakhir setelah Munaslub memutuskan ketum definitif.
Sejauh ini, ada 3 kader yang disebut akan bertarung di Munaslub Golkar: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Ketua MPR Bambang Soeosatyo.