Jakarta -
Presiden Jokowi membahas penurunan Purchasing Manager's Index (PMI) pada rapat kabinet paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi meminta agar belanja produk dan bahan baku lokal lebih ditekankan untuk mengantisipasi penurunan PMI.
Jokowi mengatakan sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia mengalami penurunan Purchasing Manager's Index. Jokowi menyebut sebelumnya selama 34 berturut-turut PMI Indonesia cenderung ekspansif, namun menurun pada 4 bulan terakhir.
"PMI Purchasing Managers Index, yang kita tahu setelah ekspansif selama 34 bulan berturut turut, pada bulan Juli kita masuk ke level kontraksi, ini agar di lihat betul, diwaspadai betul secara hati-hati, karena beberapa negara di asia PMI nya juga berada di angka di bawah 50, yaitu Jepang 49,2, Indonesia 49,3, RRT 49,8, Malaysia 49,7. Dan Komponen yang mengalami penurunan paling banyak di sektor produksi yaitu -2,6, kemudian pesanan baru atau order baru -1,7, dan employment -1,4," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi meminta agar penyebab menurunnya PMI tersebut segera diketahui. Hal itu agar dapat segera diantisipasi.
"Saya ingin dicari betul penyebab utamanya, dan segera di antisipasi, karena penurunan PMI ini saya lihat sudah terjadi sejak 4 bulan terakhir," kata Jokowi.
"Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah, bisa karena beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah, atau adanya juga serangan produk-produk impor yang masuk ke negara kita," ujarnya.
Oleh karenanya, Jokowi meminta agar pelaku usaha mengutamakan menggunakan bahan baku lokal dan produk lokal. Selain itu pemerintah juga diminta berupaya melindungi industri dalam negeri.
"Sehingga penting belanja produk lokal sekali lagi saya tekankan, dan juga penggunaan bahan baku lokal, dan juga perlindungan terhadap industri dalam negeri kita," katanya.
Jokowi mengatakan penyebab penurunan PMI bisa juga karena menurunnya permintaan ekspor dari negara mitra dagang yang disebabkan perlambatan ekonomi. Oleh sebab itu, Jokowi mengajak pihak yang berkepentingan untuk mencari pasar baru untuk eskpor.
"Mungkin juga karena permintaan dari ekspor atau dari luar negeri melemah, ini karena terjadi gangguan rantai pasok atau perlambatan ekonomi terhadap mitra-mitra dagang utama kita sehingga kita harus mencari pasar non tradisional dan mencari potensi pasar baru ekspor kita," ujar Jokowi.
(yld/imk)