Jakarta -
Tengah menjadi tren di TikTok cara membuat susu capit. Susunya dimasak dalam wajan hingga membentuk lapisan kulit tipis yang bisa dicapit pakai sumpit.
Setiap waktu selalu ada tren kuliner terbaru. Mulai dari jenis makanan dan minuman yang baru hingga kreasi memasak dan menikmati suatu makanan atau minuman.
Seperti yang belakangan ramai di TikTok cara membuat susu capit. Sesuai namanya, susu tersebut dinikmati bukan dengan diminum, melainkan dicapit menggunakan sumpit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tren ini berawal dari seorang kreator konten makanan @kenty_cook. Videonya saat menikmati susu capit itu viral hingga ditiru banyak netizen di Indonesia.
Susu capit sedang viral di TikTok. Foto: TikTok @kenty_cook
Cara membuatnya adalah dengan memasak susu kedelai di atas wajan panas. Kemudian, kipas-kipas bagian atasnya hingga membentuk lapisan kulit yang tipis.
Nah, lapisan tersebut yang diambil menggunakan sumpit dan langsung dimakan. Dalam videonya, Kenti Cook juga mencelupkan lapisan susu itu ke dalam kecap asin yang dicampur daun bawang.
Beberapa kreator konten Indonesia pun tak mau ketinggalan dengan tren tersebut. Salah satunya akun @Zahrah.ateerah yang mencoba susu capit dari yang gagal sampai berhasil.
Menurutnya rasanya gurih, creamy dan sedikit manis. Selain dicelup ke kecap asin, ia juga berkreasi dengan mencelupkan ke minuman cokelat dan membuat rasanya semakin enak.
Susu capit terbuat dari susu kedelai yang dipanaskan di wajan. Foto: TikTok @kenty_cook
Lantas, apa itu susu capit? Susu capit sebenarnya dikenal sebagai yuba atau tofu skin alis kulit tahu. Makanan ini sangat populer di Kyoto, Jepang, lapor Japanese Food Guide (27/10/22).
Yuba merupakan makanan umat Budha di Jepang yang tidak mengandung produk hewani. Dilansir dari Uwajimaya, yuba ini sudah dikonsumsi sejak 500 tahun yang lalu.
Yuba biasanya digunakan sebagai pembungkus dimsum. Atau ada juga yang digulung lalu diiris dan dimasak dalam sup. Yuba juga merupakan pengganti daging yang populer.
Meskipun Kyoto paling terkenal dengan yuba-nua, tetapi Nikko di Tochigi juga punya gaya yuba sendiri.
Yuba di Kyoto biasanya berupa lapisan tipis dan tunggal. Sementara itu, Yuba di Nikko berlapis dua dan terkadang digulung menjadi cakram tebal dan bulat.
(raf/odi)