Jakarta -
Ibu-ibu pengajian jadi korban penipuan pengobatan alternatif di Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Modusnya, pelaku berpura-pura menjadi ustaz dan meminta bayaran seikhlasnya.
Anak salah satu korban, Pratiwi Wijaya (30), menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (10/8/2024), pukul 12.00 WIB. Dia mengatakan hari itu jadwal ibunya mengaji, namun tak datang ke lokasi pengajian karena sakit.
Lalu, korban mendapat kabar dari adiknya bahwa ada pengobatan alternatif di pengajian tersebut dengan membayar seikhlasnya. Korban pun datang ke musala untuk pengobatan alternatif tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya mamah datang ke musala, karena pas azan akhirnya 2 orang tersebut pindah dari musala ke rumah kami. Setelah pengobatan selesai, saya disuruh buang (bungkusan kecil bekas pengobatan) di Setu. (Isi bungkusan kecil) itu bekas pengobatan mama, jadi sakitnya mesti dibuang, dia bilang mama sakit nonmedis," kata Pratiwi saat dihubungi detikcom, Senin (12/8).
Pratiwi mengatakan pelaku juga sempat menanyakan berapa lama waktu untuk membuang bungkusan tersebut ke Setu. Ketika Pratiwi kembali ke rumahnya setelah membuang bungkusan itu, pelaku sudah pergi.
"Dia juga nanya berapa lama, saya bilang 3 menit. Sampai sana dia udah nggak ada. Itu modus dia biar aku pergi, dan dia bilang 'berapa lama', aku jawab 3 menit... sampai ke rumah dia udah pergi," jelasnya.
Pratiwi mengatakan pelaku mengaku-ngaku sebagai ustaz. Dalam pengobatannya, pelaku juga menggunakan sajadah dan Al-Qur'an.
"Jadi dia itu ngakunya sebagai Pak Ustaz. Pengobatannya juga pakai sajadah dan membaca surat Al-Qur'an," ucapnya.
Dia mengatakan, sesampai di rumah, pelaku pun pergi meninggalkan lokasi. Pelaku juga meminta imbalan cincin emas 10 gram ke korban.
"Sesampai di rumah, saya menanyakan ke mana orang tersebut pergi, sedangkan amplopnya sama saya. Mamah menjawab orangnya sudah pergi dan minta imbalan cincin emas 10 gram," jelasnya.
"Saya kaget karena mereka bilang di depan banyak orang bayar seikhlasnya dan mereka meminta perhiasan mamah saya tanpa ada saya. Semoga tidak ada korban lain, terutama ibu-ibu pengajian dan siapa pun itu, dan video ini adalah orang yang menipu mamah saya. Semoga bisa berhati-hati, tidak ada korban lain lagi," tutupnya.
Pratiwi mengatakan pelaku membawa kabur emas ibunya seberat 8 gram. "Pelaku minta mas 10 gram, mama aku kasih hampir 8 gram kebetulan emas kuning," katanya.
Pratiwi mengatakan polisi telah mendatangi rumahnya untuk merespons kasus tersebut. Redaksi sudah berupaya menghubungi polisi terkait perkembangan kasus ini, tapi belum ada jawaban.
(lir/mei)