Jakarta -
Pemeriksa LHKPN di Direktorat LHKPN KPK, Deny, mengungkapkan tidak ada laporan mengenai mobil Alphard dan beberapa aset dalam LHKPN Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh. Deny mengatakan dalam LHKPN, Gazalba hanya melaporkan tiga mobil.
Hal itu disampaikan Deny saat bersaksi dalam sidang kasus gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA) dengan terdakwa Gazalba Saleh, di PN Jakarta Pusat, Senin (12/8/2024). Jaksa mulanya bertanya terkait kepemilikan mobil Alphard dalam LHKPN Gazalba.
"Terkait dengan kepemilikan mobil Alphard, apakah ada pelaporan terdakwa pernah memiliki mobil Alphard?" tanya jaksa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik tadi kami kroscek untuk pelaporan beliau dari 2010, 2016, 2017 sampai terakhir 2020 mobil yang pernah dilaporkan ada Toyota Avanza, di situ ada beberapa kendaraan yang dimiliki 2 sampai 3 kendaraan, tapi sudah dilepas di pelaporan terakhir, jadi hanya tersisa 1. Kemudian Honda City itu juga sudah dilepas, kemudian terakhir Toyota Fortuner itu pernah dilaporkan LHKPN atas nama Bapak Gazalba Saleh," jelas Deny.
"Gak ada Alphard?" tanya jaksa.
"Tidak ada," jawab Deny.
Jaksa lalu menanyakan perihal kepemilikan aset Gazalba di Tanjung Barat pada 2020. Namun, Deny menyampaikan jika Gazalba tidak pernah melaporkan aset di Tanjung Barat.
"Kami tidak menemukan adanya kepemilikan tanah dan bangunan di Tanjung Barat itu di 2020, karena kalau seharusnya beliau melaporkan memiliki itu di 2020, maka laporannya masuk ke periodik 2020 atau 2021, namun sampai di 2021 kami tidak menemukan aset tersebut," ungkap Deny.
Hal yang sama pun diungkapkan Deny terkait aset Gazalba di Bogor. Deny mengatakan Gazalba tidak melaporkan aset di Bogor dalam LHKPN nya.
"Vila di Cariu Bogor perolehan Juni 2021?" tanya jaksa.
"Untuk perolehan Juni 2021 seharusnya masuk di periodik 2021. Dan kami tidak mencatat kepemilikan aset di wilayah Bogor," jelas Deny.
"Kemudian untuk Citra Grand?" tanya jaksa.
"Di data kami tidak ada kepemilikan Citra Grand," jawab Deny.
"Kemudian rumah di Sedayu City Kelapa Gading perolehan Agustus 2019?" tanya jaksa.
"Di 2021 tidak ada. Di 2020 untuk Kelapa Gading juga tidak ada, di 2019 juga tidak tercatat," jawab Deny.
Lebih lanjut, Deny menjelaskan adanya kenaikan dan penurunan harta Gazalba selama 2010-2021. Deny menyampaikan selama menjadi penyelenggara negara, Gazalba tercatat delapan kali melaporkan LHKPN.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.