Jakarta -
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyoroti maraknya penyelundupan barang impor. APPBI mengingatkan pemerintah untuk memperketat pengawasan dari hulu yakni di pelabuhan.
"Kami mendorong pemerintah perlu meningkatkan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan yang tidak terkontrol. Banyak produk ilegal masuk melalui jalur-jalur yang tidak diawasi dengan baik," ujar Ketua Dewan Pembina APPBI Arnes Lukman, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (9/8/2024).
Arnes menilai Bea Cukai juga memiliki peran penting dalam pengawasan ini. Menurutnya, peningkatan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan harus menjadi prioritas utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pintu masuk barang kan dari Pelabuhan, tindakan sudah harus selesai disana dan tidak boleh beredar. Jadi pemerintah harus fokus," tuturnya.
Ia juga menyebut pemerintah harus bisa membedakan mana barang merek global dengan barang penyelundupan. Menurutnya, barang merek global harusnya tidak dipersulit untuk masuk ke dalam negeri.
"Yang paling tepat disasar pemerintah adalah maraknya penyelundupan barang impor, karena yang jadi musuh bersama kita itu penyelundupan. Jangan malah dibenturkan antara merek global dan merek lokal," ujarnya.
Arnes menilai regulasi terkait impor yang dibuat pemerintah yang menyasar produk tertentu karena memang perlu adanya proteksi terhadap produk lokal merupakan hal baik. Namun ia menilai perlu adanya aturan yang lebih sepesifik dan detail terkait hal ini.
"Akibat peraturan yang complicated, dampaknya jadi kemana-mana, yang mesti dijaga itu kebijakan soal impor harus jelas dan bisa 'cover both side', baik bagi produk, pasar, konsumen, produsen maupun importir," pungkasnya.
(dwia/dwia)