WHO Rilis Daftar Terbaru Patogen yang Berpotensi Jadi Next Pandemi

2 months ago 29
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 30 Juli 2024 memperbarui daftar patogen yang berpotensi memicu pandemi berikutnya. Ini bukan kali pertama WHO menerbitkan daftar patogen yang berpotensi menjadi pandemi. Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2017.

Lebih dari 200 ilmuwan dari 54 negara menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk mengevaluasi bukti pada 1.652 spesies patogen, sebagian besar virus, dan beberapa bakteri. Hal ini bertujuan untuk memutuskan mana yang akan dimasukkan dalam daftar.

Jumlah patogen yang berpotensi memicu pandemi dalam daftar telah meningkat menjadi lebih dari 30 patogen, termasuk virus influenza A, virus dengue, dan cacar monyet atau Mpox.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti mengatakan daftar 'patogen prioritas' tersebut dapat membantu untuk memutuskan yang mana harus memfokuskan upaya mereka dalam mengembangkan perawatan, vaksin, dan diagnostik.

"Ini sangat komprehensif," kata Neelika Malavige, seorang imunolog di Universitas Sri Jayewardenepura di Kolombo, Sri Lanka, yang terlibat dalam upaya tersebut. Ia mempelajari keluarga virus Flaviviridae, yang mencakup virus penyebab demam berdarah, dikutip dari Nature.

Patogen prioritas, yang dipublikasikan dalam laporan pada tanggal 30 Juli, dipilih karena potensinya untuk menyebabkan keadaan darurat kesehatan masyarakat global pada manusia, seperti pandemi. Hal ini berdasarkan bukti yang menunjukkan bahwa patogen tersebut sangat mudah menular dan bersifat virulen, serta akses terhadap vaksin dan perawatan terbatas.

"Proses penentuan prioritas membantu mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan kritis yang perlu segera ditangani," dan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien, kata Ana Maria Henao Restrepo, yang memimpin tim Cetak Biru R&D untuk Epidemi WHO yang menyiapkan laporan tersebut.

"Penting untuk meninjau kembali daftar ini secara berkala guna memperhitungkan perubahan global utama dalam perubahan iklim, penggundulan hutan, urbanisasi, perjalanan internasional, dan lainnya," kata Malavige.

Upaya terbaru mengidentifikasi patogen berisiko di seluruh keluarga virus dan bakteri, yang memperluas cakupannya..

Sarbecovirus

Di antara lebih dari 30 patogen prioritas adalah kelompok virus corona yang dikenal sebagai Sarbecovirus, yang mencakup SARS-CoV-2 atau virus yang menyebabkan pandemi COVID-19 global, dan Merbecovirus yang mencakup virus yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah ( MERS ).

Daftar sebelumnya mencakup virus tertentu yang menyebabkan sindrom pernapasan akut berat (SARS) dan MERS, tetapi tidak seluruh subgenus tempat virus tersebut berada.

Virus Cacar Monyet 'Mpox' dan Cacar Air

Tambahan lain dalam daftar tersebut mencakup virus cacar monyet 'Mpox' yang menyebabkan wabah global pada tahun 2022. Bahkan sampai saat ini masih terus menyebar di beberapa wilayah Afrika Tengah. Virus tersebut dianggap sebagai prioritas, begitu pula kerabatnya, virus variola, yang menyebabkan cacar, meskipun telah diberantas pada tahun 1980.

Hal ini dikarenakan orang-orang tidak lagi mendapatkan vaksinasi rutin terhadap virus tersebut, dan karena itu tidak menjadi kebal terhadapnya. Imbasnya, pelepasan virus tersebut yang tidak direncanakan dapat menyebabkan pandemi.

"Virus tersebut berpotensi digunakan oleh teroris sebagai senjata biologis", kata Malavige.

Subtipe Virus Influenza A dan Bakteri

Beberapa subtipe virus influenza A kini juga masuk ke dalam daftar, termasuk subtipe H5 yang telah memicu wabah pada sapi di Amerika Serikat. Kemudian beberapa bakteri juga ditambahkan ke dalam daftar, seperti strain yang menyebabkan kolera, wabah pes, disentri, diare, dan pneumonia.

Virus Hewan Pengerat

Dua virus hewan pengerat juga telah ditambahkan karena telah menular ke manusia, dengan penularan sporadis antarmanusia. Perubahan iklim dan peningkatan urbanisasi dapat meningkatkan risiko penularan virus ini ke manusia, menurut laporan tersebut.

Virus Nipah yang ditularkan kelelawar tetap ada dalam daftar karena mematikan dan sangat mudah menular pada hewan, dan saat ini belum ada terapi untuk melindunginya.

"Banyak patogen prioritas saat ini terbatas pada wilayah tertentu tetapi berpotensi menyebar secara global," kata Naomi Forrester-Soto, seorang ahli virus di Pirbright Institute dekat Woking, Inggris, yang juga berkontribusi dalam analisis tersebut. Ia mempelajari famili Togaviridae, yang mencakup virus penyebab Chikungunya.

"Tidak ada satu tempat pun yang paling berisiko," katanya.

Selain daftar patogen prioritas, para peneliti juga membuat daftar terpisah 'patogen prototipe' yang dapat bertindak sebagai spesies model untuk studi sains dasar dan pengembangan terapi dan vaksin.

"Hal ini dapat mendorong lebih banyak penelitian," terhadap virus dan bakteri yang kurang diteliti, kata Forrester-Soto.

"Misalnya, sebelum pandemi COVID-19, tidak ada vaksin manusia yang tersedia untuk semua virus corona," kata Malik Peiris, seorang ahli virus di Universitas Hong Kong, yang merupakan bagian dari kelompok penelitian Coronaviridae.

Peiris mengatakan mengembangkan vaksin untuk satu anggota keluarga akan memberikan keyakinan kepada komunitas ilmiah bahwa mereka lebih mampu mengatasi keadaan darurat kesehatan masyarakat yang besar untuk virus-virus tersebut. Hal ini juga berlaku untuk perawatan karena banyak antivirus bekerja pada seluruh kelompok virus.

Forrester-Soto juga mengatakan daftar patogen tersebut masuk akal mengingat apa yang diketahui para peneliti tentang virus tersebut.

" Namun, beberapa patogen dari daftar tersebut mungkin tidak akan pernah menyebabkan epidemi, dan satu yang belum pernah kita pikirkan mungkin penting di masa mendatang," katanya.

"Kita hampir tidak pernah memperkirakan patogen berikutnya akan muncul."


(suc/suc)

Read Entire Article