Jakarta -
Telur memang tergolong makanan sehat, tapi mengonsumsinya terlalu banyak juga tidak bagus untuk kesehatan. Berikut 5 efek terlalu banyak makan telur untuk tubuh menurut sains.
Telur menjadi bahan makanan sehat pilihan ban-yak orang. Telur termasuk makanan padat nutrisi yang rasanya enak dan mudah diolah.
Tak heran jika banyak orang menjadikan telur sebagai asupan sehari-hari mereka. Namun perlu diwaspadai bahwa konsumsi telur berlebihan juga tidak bagus untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batasan 'banyak' di sini bisa merujuk pada porsi yang disarankan American Heart Association. Mereka mengungkap tiap hari sebaiknya tak makan lebih dari 1 porsi telur. Satu porsi itu berupa 1 butir telur utuh atau 2 putih telur.
Lalu menurut Mayo Clinic Health System, mayoritas orang sehat dapat mengonsumsi hingga 7 butir telur per minggu tanpa mempengaruhi kesehatan jantung mereka.
Mengutip Eat This, Not That! (1/8/2024), inilah 5 efek kebanyakan makan telur untuk kesehatan:
1. Asupan kolesterol terlalu banyak
Banyak orang selama ini meyakini makan telur berkaitan erat dengan peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh. Kuning telur diyakini menjadi penyebab langsung hal ini.
Namun faktanya, banyak faktor lain termasuk pola makan seseorang dan sejarah kesehatannya yang lebih mempengaruhi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Meski begitu, telur tetap mengandung kolesterol tinggi yaitu 190 mg. Jumlah ini lebih dari 60% asupan kolesterol harian yang disarankan yaitu 300 mg per hari menurut Dietary Guidelines for Americans. Namun sejak 2015, pihaknya tidak lagi mengungkap jumlah spesifik. Mereka menyarankan untuk konsumsi sumber kolesterol sesedikit mungkin.
Bergantung pada makanan lain yang dikonsumsi, kamu dapat dengan cepat melampaui batas asupan kolesterol harian dengan mengonsumsi beberapa telur per hari.
2. Peningkatan risiko penyakit jantung
Foto: Getty Images/sompong_tom
Studi tahun 2019 mengaitkan konsumsi lebih dari 300 mg kolesterol per hari dengan risiko penyakit kardiovaskular (PKV) 17% lebih tinggi dan risiko kematian 18% lebih tinggi.
Sebuah meta-analisis besar tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menyimpulkan bahwa konsumsi telur harian yang lebih besar dan kolesterol makanan total dikaitkan dengan risiko PKV dan kematian yang lebih besar.
Penelitian lanjutan dapat mengungkap kaitan lebih mendalam seputar telur dan penyakit jantung, tetapi untuk saat ini, ada baiknya mengonsumsi telur dalam jumlah sedang demi kesehatan jantung.
3. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan utamanya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi kalori, termasuk telur. Jadi, bagi kamu yang terbiasa sarapan telur, waspada dengan angka timbangan yang bergerak naik.
Sebagai solusi, kamu bisa mengombinasikan telur dengan sumber nutrisi lain seperti bayam, paprika, hingga tomat. Hindari juga masak telur dengan minyak tinggi kalori. Bisa diganti dengan minyak alpukat atau minyak zaitun.