Jakarta -
PT Astra International berupaya untuk mendukung program pemerintah Net Zero Emission yang ditargetkan tercapai pada 2060.
Hal tersebut diwujudkannya dengan menghadirkan Solar Panel dari PT Energy Prima Nusantara (EPN) di acara Festival Like 2 yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) dalam rangka road to COP ke-29. EPN sendiri merupakan perusahaan di bawah naungan United Tractors.
"Ini panel surya dari EPN, itu panel suryanya impor dari China untuk kita pasang secara sistem, jadi kita jual secara sistem, pemasangan panel suryanya, inverter-nya, kemudian baterainya," kata Corporate Communication PT Energia Prima Nusantara, Muhamad Bartas Kardawi, dalam keterangan kepada detikcom, di Booth Astra Festival LIKE 2, JCC, Jumat (9/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, PT Energia Prima Nusantara (EPN) beroperasi sejak tahun 2018 dengan mendukung infrastruktur kelistrikan Grup PAM dalam skema Wilayah Usaha Ketenagalistrikan (WUK) di Kalimantan Tengah. Bartas mengatakan pihaknya telah memasang rooftop solar PV di grup Astra yang mencapai 17 MegaWatt peak (MWp).
"Untuk ini kita sekarang kita berhasil mencapai MWp, untuk tahun 2024 ini kita targetnya 13 MWp, harapannya tahun depan kita sudah mencapai 30 MWp," kata Bartas.
Saat ini, kata Bartas, penjualan panel surya dari EPN belum dikomersialisasi secara pribadi. Bartas menyebut pihaknya menerapkan model business to business (B2B) untuk penjualannya. Di sisi lain, EPN juga bekerjasama dengan BUMN seperti PLN.
"Selain itu, EPN bekerja sama dengan Icon Plus dari PLN untuk memperlancar proses penjualan panel surya, jadi kita bekerja sama dengan PLN," kata Bartas.
"Untuk mencapai target kita tidak bisa bangun sendiri, butuh vehicle company project bareng partnership. Bisa dengan group (Astra) bisa di luar. Karena ada investment, dari project yang terdiri dari banyak pemegang saham," sambungnya.
Sebagai informasi, Astra menunjukkan komitmen meningkatkan bauran energi terbarukan melalui pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) serta pengembangan potensi pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.
Pengembangan PLTS dan PLTM ini diterapkan melalui United Tractors dan anak usahanya, sebagai lini bisnis Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi. Hal ini sebagai bagian dari mengembangkan strategi bisnis ke depan lewat fokus pada sektor pertambangan mineral dan energi terbarukan.
(hnu/ega)