Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memiliki banyak program energi hijau terutama dalam menurunkan penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan. Produsen jamu terbesar di Indonesia itu kini telah banyak melakukan efisiensi energi.
Manager Lingkungan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)Amri Cahyono mengatakan program energi hijau yang dilakukan juga seiring dengan visi perusahaan yakni bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Berbagai inovasi dilakukan salah satunya memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pabrik Sido Muncul.
"Kita telah memanfaatkan 12% dari total kebutuhan energi dari tenaga surya," kata dia ditemui di sela Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (8/6/2024).
Sido Muncul telah menggunakan PLTS di rooftop, dengan kapasitas terpasang 2 MWp dengan terpakai 1,4 MWp. Kontribusi PLTS itu secara keseluruhan 3,5% dari kebutuhan energi secara total.
Selain penggunaan PLTS, Sido Muncul juga melakukan pengubahan energi dari limbah atau ampas jamu menjadi biomassa. Program itu menjadi salah satu cara Sido Muncul melakukan transisi energi dan sampah yang dihasilkan dari pabrik pun tidak terbuang sia-sia.
Kemudian ampas sisa jamu juga digunakan oleh perusahaan diubah menjadi gas bahan bakar boiler. Di mana biasanya menggunakan solar, kini konsisten telah ubah menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan.
"Tahun ini kami konsisten dengan penggunaan biomassa, kita konsisten juga dalam berinovasi energi baru terbarukan. Penggunaan energi baru terbarukan ini telah mencapai lebih dari 89%. Bisa dilihat dari penggunaan biomassa 59,17%, listrik surya 3,54%, gas CNG 10,09%, listrik PLN 25,64%, dan minyak solar 1,56%. Artinya secara keseluruhan kami telah menggunakan energi baru terbarukan," jelasnya.
Sido Muncul juga mengubah limbah pabrik menjadi pupuk anorganik dan organik, baik pupuk padat dan pupuk cair. Namun besaran pupuk anorganik memang lebih banyak yakni 98% dan hanya 2% untuk pupuk organik.
Amri mengatakan produksi limbah pabrik menjadi pupuk ini dilakukan oleh anak usaha perusahaan PT Sido Muncul Pupuk Nusantara. Perusahaan itu telah didirikan sejak 2013 lalu. "Jadi sampah yang kita hasilkan tidak terbuang percuma," pungkasnya. (ada/fdl)