Jakarta -
Gunung Everest dinodai sampah pendaki. Berbagai upaya dilakukan untuk mengangkut turun sampah itu.
Gunung Everest memiliki ketinggian 8.850 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian seperti itu dan sulitnya medan, tentunya membersihkan sampah di Everest bukan perihal mudah.
Terlebih sampah-sampah yang dibuang atau ditinggalkan tak jarang memiliki medium yang besar, seperti tabung oksigen, atau bahkan peralatan berkemah. Itu yang membuat pemerintah di Nepal mesti berputar otak mengatasi masalah sampah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Daily Star, Kamis (8/8/2024), pemerintah Nepal berpendapat bahwa teknologi adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan gunung dari sampah manusia.
Pada bulan April, drone pembawa DJI Flycart 30 yang diproduksi oleh perusahaan China berhasil digunakan untuk pengangkutan. Dibantu pendaki gunung Mingma Gyalje Sherpa, uji coba itu mampu menerbangkan tiga botol oksigen dan 1,5 kg pasokan lainnya dari Everest Base Camp yang berada di atas air terjun es Khumbu di ketinggian kurang dari 6.000 mdpl.
Kata juru bicara DJI, Christina Zhang, pesawat drone itu bahkan tak hanya berfungsi mengangkut sampah, tetapi juga logistik.
"Kemampuan untuk mengangkut peralatan, persediaan, dan limbah dengan aman menggunakan drone memiliki potensi untuk merevolusi logistik pendakian gunung Everest, memfasilitasi upaya pembersihan sampah, dan meningkatkan keselamatan bagi semua pihak yang terlibat," kata Christina.
Drone itu, tidak seperti teknologi helikopter tradisional yang digunakan pada banyak drone model lama. Drone tersebut mampu beroperasi di iklim dataran tinggi yang udaranya tipis.
Jika pendaki melakukan pendakian selama sekitar enam jam di Everest, drone itu diprediksi dapat mencapainya dalam waktu sekitar 12 menit.
Sementara itu, Taman nasional Sagarmatha, tempat Everest berada, dikunjungi 100 ribu pengunjung setiap tahunnya. Diprediksi rata-rata 8 kg sampah ditinggalkan para pendaki. Layanan pengumpulan sampah akan dimulai pada musim gugur di sana.
Diperkirakan lebih dari 300 orang telah meninggal di Everest, termasuk setidaknya 100 anggota komunitas Sherpa.
(wkn/fem)