Jakarta -
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyoroti banyaknya praktik bank emok di masyarakat. PNM memastikan terus berupaya memberikan litersi keuangan ke masyarakat agar tidak terjerat bank emok.
"Maraknya praktik bank emok membuat PNM harus semakin memberikan literasi keuangan yang benar kepada masyarakat. Masyarakat tidak boleh terjebak pada praktik bank emok yang merugikan, praktek bunga tinggi bahkan bunga berbunga yang kita dapati dengan istilah rentenir harus dihindari oleh masyarakat," ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (9/8/2024).
Ia mengatakan melalui program Mekaar PNM memberikan 3 modal secara komprehensif. Ketiganya yakni modal financial, intelektual dan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai bagian dari holding ultra mikro yang konsen pada layanan akses keuangan pada keluarga pra sejahtera, melalui program Mekaar PNM terus memberikan 3 modal secara komprehensif. Kepada nasabah Mekaar PNM memberikan modal financial, modal intelektual dan modal sosial. Inilah langkah paling strategis untuk menghindarkan masyarakat dari praktek lilitan bank emok," tuturnya.
Dodot Patria Ary menilai masyarakat tidak cukup hanya dibekali pembiayaan. Namun menurutnya pendampingan diperlukan dalam upaya totalitas pemberdayaan.
"PNM Mekaar percaya bahwa pembiayaan saja tidak cukup, nasabah harus dibekali dengan pendampingan yang sesuai dengan kapasitas usaha nasabah. Pembiayaan dan pendampingan inilah yang kami sebut dengan totalitas pemberdayaan," tuturnya.
"Agar terhindar dari lilitan bank emok, PNM Mekaar bersama sinergi holding ultra mikro terus menggiatkan kerja bersama BRI dan Pegadaian dan tentu juga menggiatkan literasi keuangan bersama OJK agar masyarakat kita lebih paham bagaimana mengakses keuangan yang benar dan membawa mereka pada peningkatan usahanya. Sehingga UMKM naik kelas bisa benar-benar terjadi," sambungnya.
Sementara itu, salah satu nasabah PNM Mekaar dari Depok, Indriana, memperingatkan kaum ibu yang ingin memulai atau sudah memiliki usaha agar tidak terjebak oleh bank emok. Ia meminta para ibu perlu lebih pintar dalam mengelola usaha dan modal.
"Ibu-ibu harus lebih pintar dalam mengelola usaha dan mendapatkan modal. Saya memilih PNM Mekaar," ujar Indriana.
(dwia/dwia)