Jakarta -
Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash mengatakan perpecahan yang terjadi di negaranya harus segera berakhir. Katanya, perdamaian tak akan bisa tercapai bila persatuan belum terwujud di Palestina.
Mahmoud mengungkapkan semua warga Palestina sudah seharusnya fokus pada soal kekerasan yang dilakukan Israel. Maka makna perjuangan mereka harus punya tujuan sama, yakni kemerdekaan.
"Negara Palestina, sebagai pemerintahan di sini berharap bahwa perpecahan yang terjadi saat ini akan berakhir agar tercapainya persatuan, dan persatuan ini diharapkan bakal dinaungi di bawah PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) agar dapat menghadapi tantangan yang terjadi di dunia nyata, khususnya kekerasan Israel agar kita dapat fokus terhadap esensi dari perjuangan yaitu untuk mencapai independensi," kata Mahmoud di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami melihat bahwa masa depan Palestina tidak akan tercapai tanpa ada persatuan dari Tanah Palestina dan persatuan politis dari fraksi-fraksi yang ada, karena tidak akan ada perdamaian di Gaza tanpa ada persatuan dan dengan berakhirnya okupansi ini dan menurut saya bahwa perdamaian itu akan tercapai dengan memberikan kebebasan bagi warga Palestina untuk menggunakan haknya secara politis," sambung dia.
Mahmoud mengungkapkan perdamaian juga perlu dicapai melalui jalur legitimasi dari internasional. Katanya mustahil kemerdekaan Palestina terwujud jika negara lain tidak mengakuinya.
"Saya sampaikan bahwa rakyat Palestina mendambakan perdamaian namun perdamaian ini tidak akan tercapai tanpa adanya legitimasi dari dunia internasional dan kami membutuhkan agar setiap negara memainkan perannya yang seharusnya agar perdamaian ini dapat tercapai," jelasnya.
Mahmoud menyebut, pemerintah Palestina akan sekuat tenaga mempertahankan semua tanahnya termasuk Gaza dan Jerusalem. Mereka tidak ingin bagian negaranya dipecah belah.
"Gaza merupakan bagian yang penting dari negara Palestina, begitu juga dengan tepi barat dan Jerusalem merupakan ibu kota dari Palestina berdasarkan keputusan internasional yang legal, dan kami tidak akan menyerah tidak akan menerima bahwa negara atau bagian Palestina ini dipecah belah karena Gaza merupakan bagian dari Palestina dan pemerintahan Palestina," ungkapnya.
(azh/azh)