Jakarta -
Tak dipungkiri, Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya punya nilai plus dalam mendukung perkembangan industri kendaraan listrik/electric vehicle (EV). Salah satunya dari kekayaan pasokan nikel yang bisa menjadi bahan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.
Dalam talkshow Festival LIKE 2 bertajuk 'Mengoptimalkan Rantai Pasokan Baterai Kendaraan untuk Transisi Energi Global', General Manager Compliance PT Merdeka Copper Gold Tbk Muhammad Toha mengungkapkan Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia yakni sebesar 23,7%. Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi negara yang memproduksi nikel dengan jumlah terbesar.
Toha menyebut adanya industri EV membuka berkah' baru dengan dimanfaatkannya nikel kadar rendah, limonit, yang biasanya tak cukup seksi untuk dilirik, ditambang, apalagi diolah menjadi suatu produk. Kini, ketika industri EV berkembang dan membutuhkan nikel sulfat juga cobalt sulfat, material limonit yang selama ini tidak bisa diolah mulai dilirik untuk ikut ditambang serta diolah dengan menggunakan teknologi terkini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya industri EV itu jadi berkah, karena lapisan nikel rendah (limonit) beberapa puluh tahun lalu hanya dikupas, diambil, kemudian dibuang sebagai material buangan yang tidak bisa digunakan dan tidak bisa diolah. Sudah berpuluh-puluh tahun ditambang tapi tidak digunakan," jelas Toha dalam sesi Talkshow Festival LIKE 2 di JCC Senayan, Jumat (9/8/2024).
Dengan dimanfaatkannya nikel berkadar rendah ini. Pihaknya semakin bisa mendukung kebutuhan nikel untuk industri EV atau kendaraan listrik di Tanah Air.
"Keuntungannya, cadangan nikel Indonesia jadi meningkat drastis karena limonit yang dulunya dianggap sebagai waste bisa diolah jadi material yang ditambang. Saat diolah juga bisa menghasilkan nilai yang sangat besar. Ini juga didukung perkembangan teknologi yang luar biasa," tambahnya.
Sebagai informasi, dalam talkshow ini turut hadir Sustainability Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk Bahtiar Manurung dan Environmental Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk Eben Ezer Sirait sebagai narasumber.
(ega/ega)