Jakarta -
Ibunda Rizki Juniansyah amat bangga dengan pencapaian putranya di Olimpiade 2024. Seraya mengucap syukur, ia juga berdoa agar putranya terus diberi kesehatan sehingga bisa lanjut mengukir prestasi di masa depan.
Sebelum beraksi di Olimpiade 2024, Rizki Juniansyah sempat operasi usus buntu dan menjalani masa pemulihan yang membuatnya absen latihan sekitar 5 bulan.
Namun, pada prosesnya hal itu tidak menjadi kendala bagi Rizki untuk terus melangkah sampai akhirnya mempersembahkan medali emas Paris 2024 bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai keluarga, sesudah ini berharap Rizki bisa tetap main di event-event besar," ujar Ibunda Rizki Yeni Rohaeni kepada detikSport di Porte de Versailles, Paris,.
"Semoga, harapannya (Rizki) main di Olimpiade selanjutnya. Rizki dikasih kesehatan terus," tuturnya menambahkan.
Yeni, yang ditemani sang putri Riska Anjani Yasin dalam menyaksikan aksi Rizki di Olimpiade 2024, tidak lupa berterima kasih atas dukungan seluruh rakyat Indonesia, PB PABSI, dan semua pihak yang sudah ikut berperan.
"Kita sekeluarga banyak terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia," ucap Yeni.
"Keluarga kita di Serang juga, semua juga nobar di sana. Klub tempat Rizki berlatih juga nobar. Kebetulan punya sendiri, Buldog, mendukung Rizki."
"Kita juga terimakasih kepada jajaran pelatnas, bapak Djoko, bapak CdM, dan semuanya," sebutnya.
Ibunda Rizki Juniansyah, Yeni Rohaeni Durachim, bersama anak tertuanya, Riska Anjani Yasin, Foto: M. Resha Pratama/detikcom
Rizki sukses meraih medali emas Olimpiade 2024 pada perlombaan hari Kamis (8/8) waktu setempat, alias Jumat (9/8) dini hari WIB. Dia meraih podium pertama dengan angkatan total 354kg.
Rinciannya, Rizki mengangkat 155kg dalam snatch dan 199kg di clean and jerk. Atlet 21 tahun ini memecahkan rekor Olimpiade untuk clean and jerk.
Rizki menjadi lifter pertama Indonesia yang meraih medali emas di pentas Olimpiade. Di Paris 2024, ia meraih emas kedua setelah Veddriq Leonardo. Sejak 1992, baru kali ini lagi Indonesia meraih dua keping emas di satu Olimpiade.
(mrp/krs)