Jakarta -
Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyediakan 97 bus untuk transportasi khusus di Ibu Kota Nusantara (IKN) saat Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024.
Bus-bus itu beroperasi mulai 10-18 Agustus 2024 di IKN. Bus-bus tersebut dikirimkan secara bertahap mulai tanggal 8 Agustus 2024 dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju ke Pelabuhan Semayang Balikpapan.
"Pada momen itu, Ditjen Hubdat turut serta mendukung dengan penyediaan 97 Bus Fossil yang rencananya akan beroperasi dari tanggal 10 sampai 18 Agustus 2024," kata Dirjen Perhubungan Darat Risyapudin Nursin dalam rilis yang dikutip Kamis (8/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bus itu dilengkapi dengan pegemudi, penyediaan bahan bakar, dan pelaksanaan rampcheck.
Bus itulah yang melayani tamu undangan umum di luar dari tamu VVIP dan beroperasi dengan sistem shuttle di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN serta sebagai angkutan antar jemput bandara menuju hotel.
Sejumlah titik kumpul armada bus di antaranya akan berada di Gedung Kesenian Balikpapan, Stadion Batakan Balikpapan, serta titik lokasi di wilayah Penajam Paser Utara.
"Nanti akan dilakukan suatu pengaturan, jadwal keberangkatan di setiap titik agar tidak terjadi penumpukan pada area drop off sumbu kebangsaan. Kita juga memerlukan kerja sama dan sinergi dengan seluruh stakeholders," kata Risyapudin.
Untuk pengaturan lalu lintas dan parkir kendaraan bus akan dikoordinasikan dan berkolaborasi dengan Polda Kalimantan Timur, Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota terkait dan Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Kalimantan Timur.
Sebelumnya, dikabarkan transportasi di IKN menggunakan 1.000 Alphard. Yang bikin heboh, biaya sewa Alphard itu mencapai Rp 25 juta per mobil. Nominal itu mencuat dari seorang pengusaha rental mobil.
"Setneg tidak menyewa mobil, termasuk Alphard sejumlah 1.000 unit, karena kami akan menyediakan angkutan bus untuk undangan yang akan menghadiri upacara HUT RI di IKN. Jumlah busnya juga tidak sebanyak itu," kata Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (kemensetneg) Setya Utama kepada wartawan, Rabu (7/8).
(fem/fem)