Jakarta -
PT Astra International Tbk turut berpartisipasi dalam Festival LIKE 2 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka road to COP ke-29. Astra membawa dua instalasi produk ramah lingkungan sebagai komitmen transisi energi.
Adapun dalam momentum Festival LIKE 2 ini, Astra memamerkan Charging Station Astra Otopower yang merupakan bagian dari Astra Otoparts, serta Solar Panel dari Energia Prima Nusantara yang merupakan perusahaan di bawah naungan United Tractors.
Marketing EV Charging Business PT Astra Otoparts Tbk, Ahmad Sarip mengatakan instalasi Charging Station yang dipamerkan ini merupakan salah satu teknologi yang penting di masa depan. Hal ini bagian dari mendukung program pemerintah menyediakan energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengikuti ekosistem perkembangan teknologi dari SPKLU ini. Untuk charger station nya kita sudah develop dari 2008, sebelum hype-nya kendaraan listrik," ujar Ahmad ditemui di Booth Astra Festival LIKE 2, JCC, Jumat (9/8/2024).
Diketahui, Astra Otopower hadir dengan tiga jenis mesin pengisian daya mulai dari pengisian daya yang dipasang di dinding hingga mesin pengisian daya ultra cepat dengan tiga konektor. Selain itu, mesin pengisi dayanya cocok untuk semua jenis kendaraan listrik.
Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom
Sementara itu, Corporate Communication PT Energia Prima Nusantara, Muhamad Bartas Kardawi menambahkan pihaknya berkolaborasi dengan Astra memamerkan Solar PV sebagai komitmen menuju perusahaan yang lebih sustainable.
Diketahui, PT Energia Prima Nusantara (EPN) beroperasi sejak tahun 2018 dengan mendukung infrastruktur kelistrikan Grup PAM dalam skema Wilayah Usaha Ketenagalistrikan (WUK) di Kalimantan Tengah.
EPN yang berkembanng ke bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT), telah memasang rooftop solar PV di grup Astra mencapai 17 MWp, serta akan menargetkan tambahan sebesar 15 MWp pada tahun 2024.
"Ini panel surya dari EPN, itu panel surya nya impor dari China untuk kita pasang secara sistem, jadi kita jual secara sistem, pemasangan panel suryanya, interver-nya, kemudian baterai nya," jelasnya.
"Untuk ini kita sekarang kita berhasil mencapai MWp, untuk tahun 2024 ini kita targetnya 13 MWp, harapannya tahun depan kita sudah mencapai 30 MWp," tambahnya.
Sebagai informasi, Astra berkomitmen meningkatkan bauran energi terbarukan melalui pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) serta pengembangan potensi pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.
Pengembangan PLTS dan PLTM ini diterapkan melalui United Tractors dan anak usahanya, sebagai lini bisnis Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi. Hal ini juga sebagai bagian dari mengembangkan strategi bisnis ke depan lewat fokus pada sektor pertambangan mineral dan energi terbarukan.
(akd/ega)